KEBISUAN ITU

Entah sudah berapa lama kami tak bertegur sapa. Sebulan, setahun, sewindu, entahlah aku tak ingat persis. Namun yang pasti sebelum semua kebisuan ini terjadi aku berulang kali sudah berusaha menegurnya dan mencari tahu penyebab semua ini. Tapi dia tak bergeming dan tetap dalam kebisuan itu.

Namun tiba-tiba hari ini dia sudah berdiri tepat di sisiku yang sedang berdiri terbengong menunggu hujan di ujung aula kampus.  Sikapnya begitu dingin, tak seperti perempuan yang kukenal dahulu. Tapi wangi farfumnya masih kuhapal dan kusukai. Kini matanya seperti melirik kepadaku. Aku tak tahu persis lirikan macam apa yang dia berikan karna kami berdiri bersisian. Tapi paling tidak ada kontak lagi di antara kami setelah sekian lama tak ada sama sekali. Kemudian kurasakan dia membalikkan tubuhnya dan menghadapku. Aku yang penasaran pun ikut membalikkan tubuh. Kini kami berdiri berhadap-hadapan. Kurasa kami akan mengakhiri drama sunyi ini sekarang dan menjalin hubungan lagi seperti sedia kala. Tapi ternyata dugaanku salah. Karna tiba-tiba saja dia berteriak dengan lantang, " Bayar hutangmuuu !!! "

 

Aku terkejut. Teriakkan itu sungguh membuatku insyaf bahwa kebisuannya selama ini dikarnakan aku belum membayar hutang-hutangku padanya. Dan aku pun kini juga menyadari bahwa, Kebisuannya sungguh membuatku kehilangan tempat tuk berhutang.

M Dadan Suryana